Ahlan Wa Sahlan atau Marhaban?

Oleh Ahmad Budiono a.k.a Irhab

Para ulama sering menggunakan kata MARHABAN untuk menyambut Ramadhan dan bukan AHLAN WA SAHLAN, karena ada perbedaan dalam arti.

Marhaban diambil dari kata dalam Bahasa Arab yang artinya “Selamat datang”. Demikian pula dengan ungkapan “Ahlan Wa Sahlan” dalam bahasa kita memiliki arti sama. Tapi dari sisi makna ternyata berbeda.

Apa bedanya?

Ahlan Wa sahlan diambil dari kata “Ahl” dan “Sahl”. Ahl berarti saudara atau keluarga, dan Sahl berarti mudah juga berarti dataran rendah. Apabila anda mengungkapkan kata “Ahlan wa Sahlan ya Akhi” kepada teman yang berkunjung ke rumah anda, maka anda seolah menyatakan bahwa teman anda sudah anda anggap sebagai keluarga dan mereka harus mempermudah urusan mereka di rumah anda. Dalam bahasa kita sering kita katakan kepada tamu yang akan menginap di rumah kita dengan ungkapan “Anggap saja di rumah sendiri”.

Marhaban diambil dari kata dasar “rahb” yang berarti “luas” atau “lapang”. Dari akar kata yang sama dengan “marhaban” dalam bahasa Arab dapat terbentuk kata “Rahbat” yang berarti ruangan yang luas untuk kendaraan agar memperoleh perbaikan atau juga untuk kebutuhan pengendara mempersiapkan segala sesuatu agar dapat melanjutkan perjalanan. Jadi apabila kita mengatakan “Marhaban yaa Ramadhan” yang artinya “Selamat datang Ramadhan” mengandung makna bahwa kita menyambut Ramadhan dengan lapang dada, penuh kegembiraan dan menyediakan tempat seluas-luasnya serta memberikan kesempatan sebebas-bebasnya bagi “tamu” kita untuk hadir dan berinteraksi dengan kita.

Marhaban, kami bergembira dengan kedatanganmu, karena seperti sabda Rasul saw.: “Seandainya umatku mengetahui (semua) keistimewaan Ramadhan, niscaya mereka mengharap agar semua bulan menjadi Ramadhan.”

MARHABAN YA RAMADHAN..

Wallahu A’lam..

One Reply to “Ahlan Wa Sahlan atau Marhaban?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat