Integritas

[Pengantar] Banyak artikel bagus beredar secara broadcast di media sosial. Mungkin telah Anda tandai pula sebagai starred message(s) di WhatsApp. Kami mengumpulkannya dalam satu kategori “Brodkes Sosmed” agar memudahkan saat ingin membaca kembali.

Menjelang ajalnya Tom smith memanggil anak2nya & menasehatinya utk mengikuti jejaknya utk hidup dgn integritas. “Semua ini agar kamu bisa punya kedamaian dlm setiap hal yg kamu kerjakan.”

Sara anak perempuannya memotong: “Daddy, betapa malangnya kamu, saat ini kamu sekarat & kamu tdk meninggalkan 1 sen pun tabungan di Bank. Ayah2 lain yg kamu bilang korup, pencuri dana masyarakat meninggalkan rumah & kekayaannya utk anak2 mereka saat meninggal. Sedangkan rumah ini saja hanya apartemen sewa. Maaf saya tdk akan mengikuti jejakmu. Pergilah, biarkan saya menentukan garis kehidupan saya sendiri…

Bbrp saat kemudian, Tom menghebuskan nafasnya yg terakhir.

3 th berlalu, Sara mengikuti sebuah interview di sebuah perusahaan Int’l. Ia di interview oleh Pimpinan perusahaan disana. Setelah meneliti berkasnya ia bertanya padanya ttg nama kerluarganya Smith, “Siapakah nama ayahmu?”

Sara: “Tom smith namun papa saya sudah tiada.”

Pimpinan: “Oh my God, kamu anaknya Tom Smith! Hmm!” Ia menoleh kepada HR manager yg menyertai disampingnya. “Ayahnya smith adalah org yg memberikan rekomendasi untuk saya sehingga saya bisa berada di posisi ini saat ini. Ia melakukannya semua tanpa imbalan apa pun. Saya bahkan tdk tau alamatnya. Ia tdk kenal saya, tapi ia melakukannya pada saya.”

Dia menoleh pada Sara. “Mulai besok kamu masuk kerja.”

Sara Smith diangkat menjadi Corporate Affairs Manager dgn fasilitas 2 mobil & supir, rumah dekat kantor dan gaji 100.000 Poundsterling per bulan di luar tunjangan2 lainnya.

Setelah 2 tahun bekerja di perusahaan, Managing Director sebuah perusahaan di Amerika mengumumkan keinginannya untuk mengundurkan diri & memerlukan seorang pengganti yg tinggi integritasnya. Yang mana perusahaan konsultan menominasikan Sara Smith.

Di dalam interviewnya, apa rahasia dari kesuksesannya. Dgn tangis meleleh dipipinya, ia menjawab: “Ayah saya yg sudah membuat jalan bagi saya utk bisa sukses spti ini. Baru setelah ia meninggal saya mengetahui bahwa secara finansial dia miskin tapi ia sgt kaya di dlm integritas, disciplin & kejujuran.”

Wartawan pun bingung. “Lalu mengapa kamu menangis?”

Sara menjawab: “Pada saat menjelang kematiannya saya menghina & menyakiti hati ayah saya karena ia menjadi orang yg jujur & penuh integritas. Saya harap ia memaafkan saya. Jujur saya tdk bekerja apa2 utk kesuksesan saya ini. Semua adalah hasil karyanya, saya cuma melangkah masuk saja.”

Wartawan: Apakah kamu akan mengikuti langkahnya seperti permohonannya menjelang ajalnya?

Sara: Ya, Saya sekarang memujanya, saya punya foto dirinya yg sangat besar di ruang tamu saya serta di depan pintu masuk saya.

Apakah Anda seperti Tom Smith? Yg kelihatannya hidup sulit dgn mempertahankan integritas, disciplin serta kejujuran. Jangan lelah! Walaupun mungkin banyak org yg membuat iri. Tetaplah pertahankan nilai2 tsb. Reward itu pasti akan datang. Mungkin perlu waktu yg lebih lama? Mungkin pada anak cucu kita?

“The foundation stones for a balanced success are honesty, character, integrity, faith, love and loyalty.” Zig Ziglar


*Diteruskan kembali oleh Said Sungkar – Grup WA Kasmaji81 (11/08/2016) dari kamar sebelah (RW by GC – Aug 10, 2016).  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat