Masterplan Wajib Dimiliki Sekolah

Dalam pembangunan fisik gedung serta sarana dan prasarana, Walikota Surakarta Joko Widodo mensyaratkan sekolah untuk memiliki masterplan yang jelas. Perencanaan harus dibuat untuk rencana jangka panjang dan menjadi acuan bagi kepala sekolah untuk pengembangan sekolah.

“Sekolah wajib memiliki masterplan. Jangan hanya asal membangun, kemudian dirobohkan di kemudian hari apabila tidak sesuai dengan kebutuhan,” ucapnya ketika memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis ke-60 SMAN 1 Surakarta, Sabtu (19/12).

Pada kesempatan yang diprakarsai oleh Keluarga Alumni SMA Siji (Kasmaji) Angkatan 1981 tersebut, dia menambahkan proses pembangunan fisik biasanya membutuhkan dana besar. Pembangunan tidak bisa dilakukan sekali jadi, melainkan secara bertahap. Keberadaan masterplan akan membantu sekolah mengetahui kebutuhan jangka panjang sekaligus untuk membuat skala prioritas pembangunan mana saja yang perlu didahulukan ketika sekolah mendapatkan dana.

“Kalau dana tahun ini baru cukup untuk membuat satu bangunan, dengan masterplan sekolah bisa membuat rencana kebutuhan yang akan diajukan untuk tahun depan serta penggunaannya,” paparnya.

Punya Karakter

Apabila masterplan sudah dimiliki setiap sekolah, diharapkan nantinya bangunan sekolah di Solo bisa memiliki karakter Kota Budaya. Sebelumnya, untuk mendukung porogram ini, pemerintah telah menetapkan sebanyak lima sekolah sebagai percontohan, antara lain SDN Tegalharjo, SMPN 24, SMPN 25, SMAN 6 dan SMKN 5.

Sekolah tersebut memiliki karakter kolonial berpadu dengan budaya Jawa, dengan ciri ruang tinggi dan ventilasi lebar di jendelanya. Selain itu, pemkot juga mensyaratkan ruang hijau yang cukup di setiap sekolah.

Pada kesempatan yang sama panitia juga mengumumkan juara lomba karya tulis ilmiah yang digelar dari 10 November hingga 12 Desember 2009.

Menurut Ketua Panitia, Didiet Priatmaji, dengan mengambil tema batik dan kuliner Solo, kompetisi yang diikuti 150 peserta ini diharapkan mampu memberikan pendalaman kepada siswa mengenai warisan leluhur.

“Kalau dari Kasmaji81, tahun ini kami ingin mengadakan semacam penggalangan dana untuk beasiswa adik kelas,” tukasnya. (K5-42)

Dikutip dari versi cetak Suara Merdeka, 21 Desember 2009
(URL belum ditemukan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat