Anda jangan kaget dulu kalau tiba-tiba saya mengucapkan kata selamat kepada Anda.Ya.. Anda juara sejati!
Ingatan saya melayang jauh ke belakang ketika saat itu saya mengikuti kejuaraan lari di Senayan Jakarta dan sungguh saya sangat bersyukur berhasil mendapatkan sebuah kalungan medali emas di dada. Luar biasa bahagianya. Betapa senangnya dan bangganya ketika saat itu saya berhasil mendapatkan prestasi yang istimewa ini, menjadi kenangan dalam cerita indah dan kenangan hidup ini.
Tentu prestasi ini harus didapatkan dengan usaha keras, pengorbanan dan kehlasan sebagai hamba Allah dalam menterjemahkan bahwa Allah menciptakan manusia dimuka bumi ini semata-mata untuk dijadikan khalifah/ pemimpin ( QS Al Baqarah, ayat 30 ).
Mungkin Anda akan bertanya, apa hubungannya cerita kejuaraan lari di atas dengan ucapan selamat yang saya berikan kepada Anda.
Betapa tidak, perhatikan proses terjadinya Anda beberapa puluh tahun yang lalu. Ingatkah ketika 500 juta sel spermatozoa yang dipancarkan oleh Ayah Anda ke dalam rahim Ibu Anda dalam kondisi yang bahagia luar biasa, dalam rasa kenikmatan yang luar biasa?
Ternyata hanya satu, saya ulangi lagi, hanya satu dari 500 juta sel spermatozoa yang mampu bertahan dan berhasil behasil bertemu dan membuahi sel telur dari ibunda. Seperti dalam kejuaraan lari yang merebutkan sebuah piala yang namanya Piala Ovum, dari 500 juta peserta, hanya satu yang akan dijadikan sebagai pemenang dalam kejuaraan ini. dan yang kalah maka nyawa sebagai taruhannya.
Karena tidak ada juara kedua, ketiga apalagi juara harapan, yang kalah tentu akan gugur. Luar biasa….!
Dan Allah menakdirkan Anda sebagai Juara Sejati dalam kejuaraan perebutan piala Ovum yang diperebutkan oleh 500 juta peserta spermatozoa ini, sehingga 500 juta minus satu spermatozoa lainnya gugur kalah dengan Anda. Bersyukurlah kepada Allah Sang Pencipta ini. Perpaduan antara sel sperma dan sel telur inilah yang menjadi cikal bakal, biangnya Anda saat ini. Subhanallah !
Dan setelah mendapatkan sebuah piala ovum ini perjuangan pun belum selesai, Anda masih harus menempuh perjalanan yang tidak mudah dalam rahim ibu selama sembilan bulan, dari saat menjadi nuthfah (cairan segumpal) kemudian menjadi ‘aalqah (darah segumpal) kemudian menjadi mudhghah (daging segumpal) dalam masa 4 bulan 10 hari, kemudian tumbuh tulang, semakin banyak menghisap makanan dari ibunda sehingga si ibu bertambah lemah tubuhnya berubah selera makannya, tidur pun kurang.
Setelah sembilan bulan lahirlah Anda.” Telah mengandung akan dia ibunya dengan susah payah dan telah melahirkannya dengan susah payah, dan mengandungnya dan menceraikannya selama tiga puluh bulan ” (QS Al-Ahqaaf, ayat 15).
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.Sekali lagi, Selamat Anda telah menjadi Juara sejati dan mudah-mudahan Anda mampu mengemban amanah Allah sebagai khalifah di atas bumi ini, minimal menjadi khalifah untuk diri Anda sendiri, dan itulah seJatinya Juara.
Wallahu A’lam bish Showab.