Apakah dia kaya, apakah kita miskin?

Beberapa waktu yang lalu, semua mata memandang Gayus Tambunan, pegawai Ditjen Pajak Golongan III/a yang punya rekening Rp 28M, bahkan ada warta yang mengindikasikan kekayaan Gayus sekitar Rp 200M. Itu artinya angka 200 dengan sembilan nol di belakangnya.

Periode sebelumnya, masyarakat heboh dengan “kekayaan’ Pujiono (yang entah kenapa dijuluki “Syeh”). Bahkan beredar di internet foto Syeh Puji di depan lemarinya yang penuh dengan uang. “Kaya sekali!” begitu komentar kebanyakan orang. Lalu berkembang diskusi di mana-mana, bagaimana caranya mendapatkan kekayaan seperti itu?

Apakah kita orang kaya atau miskin? Bagaimana cara mengukur diri kita, masuk kategori orang kaya atau miskin? Berikut ini adalah indikasi-indikasi yang bisa membuktikan bahwa Anda adalah orang kaya. Artikel ini reposting dari milis ke milis, sampai nggak ketahuan sumber awalnya.

  1. ORANG KAYA BISA MEMBERI. Seseorang bisa dikatakan kaya kalau sudah bisa memberi. Mengapa? Logikanya begini : orang kaya hartanya sudah terlalu banyak dan dia sering bingung harus taruh di mana.
  2. ORANG KAYA TIDAK REWEL. Kembalian dari toko kurang Rp 50 perak? Pelayan di restoran jorok? Pakaian pramusaji gak rapi? So what? Pada dasarnya, ketika Anda membeli sesuatu, pergi ke restoran, ke hotel, atau ke mana pun, dan ada orang yang “melayani” Anda, logikanya orang itu punya posisi di bawah Anda (namanya juga pelayan….)
  3. ORANG KAYA TIDAK BERHITUNG. Kalo teman yang minjam uang telat ngembaliin, ya udahlah. Toh cuman 1-2 hari atau 1-2 tahun. Ngapain diributin? Toh uang di rumah masih ada kok. Orang berhati besar dapat terlihat dari sikapnya yang bisa berpasrah. Hanya orang kaya yang punya hati besar.
  4. ORANG KAYA TIDAK MEMINTA-MINTA. Orang kaya tidak pernah minta-minta pada tetangga atau saudara-saudaranya. Mereka punya harga diri yang cukup tinggi, dan selalu berusaha utk mencukupkan dirinya sendiri. Tidak ada kata susah bagi orang kaya.
  5. ORANG KAYA TIDAK IRI. Mengapa harus iri dengan tetangga yang punya mobil baru? Mengapa harus dengki pula dengan teman yang punya rumah mewah? Kita orang kaya kok. Kita punya semua yang mereka miliki, dan semuanya abadi.
  6. ORANG KAYA TIDAK GAMPANG MARAH  Orang ngomongin kita? Ngatain kita? Atau bahkan mencibir kita? Trus kenapa? Anda merasa bermasalah? Saya nggak tuh. Karena saya orang kaya. Mengapa? Lha, orang kaya itu punya wawasan yang luas. Justru dengan wawasan luaslah kita bisa kaya seperti sekarang. Bukti kalau orang berwawasan luas adalah dia bisa menerima segala hal, termasuk cibiran, omongan miring, dan gosip tentang dirinya.
  7. ORANG KAYA PUNYA PRINSIP. Orang kaya tahu harus ke mana. Karena itu dia nggak gampang dipelintir, dibeli, atau disuap orang. Jalannya jelas, dan komitmennya kuat. Dia punya pertimbangan yang baik dan berani mengambil keputusan serta tanggung jawab dari keputusan yang diambilnya.
  8. ORANG KAYA MENGHARGAI ORANG LAIN. Siapapun teman dan lawan kita, di mata orang kaya, semuanya sama. Orang Kaya sangat bisa mengayomi dan berdialog dengan siapapun tanpa prasangka. Mereka juga akan sangat menghargai saran orang-orang, baik yang membangun apalagi yang menjatuhkan. Dia bahkan akan serta merta memeluk orang-orang yang berempati maupun yang tidak bersimpati padanya.
  9. ORANG KAYA PUNYA TATA KRAMA. Dalam tradisi orang Timur, orang itu bisa kaya kalo menghormati orang tua. Tidak perduli bagaimana kasarnya orang tua mereka, tetapi anak-anak selalu menjunjung orang yang lebih tua itu. Mereka akan bersikap sopan, selalu menolong, dan bahkan selalu menghargai para tetua. Tanpa mengeluh. Tanpa dendam.
  10. ORANG KAYA TAKUT TUHAN. Berapa pun hasil yang kau peroleh hari ini, semuanya berasal dari Tuhan. Tuhan punya kehendak dan bisa membuatmu sukses, serta membuatmu hancur. Ketika kau takut pada Tuhan, Dia akan memberikan apa yang kau mau. Tetapi jika kau sombong, hanya dengan meniupkan sedikit nafasNya, maka habislah engkau.

Inilah ciri-ciri “Orang Kaya” yang benar-benar kaya sekaya-kayanya. Jika Anda telah melakukan semua hal ini, maka sudah sangat jelas kalau Anda adalah orang kaya.

Anda sudah merasa kaya?

2 Replies to “Apakah dia kaya, apakah kita miskin?”

  1. ke-10 indikasi di atas masih campur baur, antara kaya secara finansial dan kaya secara mental (istilahnya kaya hati). Yang pasti kita memohon kepada Allah swt supaya tidak terlalu miskin (fakir), karena kefakiran akan mendekati ke arah kekufuran. Sebaliknya kekayaan yang berlebihan akan cenderung melenakan manusia. Maka kekayaan (harta) jangan dijadikan tujuan. Jadikan harta hanya sebagai sarana untuk berbuat baik kepada sesama dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Karena hakekatnya segala kekayaan adalah milik Allah swt, kita hanya “dititipi” sebentar saja, dan kelak kita akan diminta pertanggung jawaban atas kekayaan yg dititipkan tsb.
    wallaualam bissowab.

Leave a Reply to DP Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat