Griya Sehat Mandiri Tawarkan Terapi Jamu Tradisional

ALTERNATIF pengobatan dengan memanfaatkan beragam jamu tradisional ditawarkan Griya Sehat Mandiri Kendal, kepada masyarakat umum. Klinik yang dikelola Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pemkab Kendal tersebut, ditangani tenaga medis terlatih, yakni tujuh dokter tersertifikasi pengobatan jamu dibantu dua apoteker herbal.

Di dalam klinik yang menempati eks gedung Arsip dan Perpustakaan Pemkab di Jl Pemuda Kendal tersebut juga disediakan tenaga akupuntur dan massage. Sejumlah layanan dan konsultasi  kesehatan, seperti sanitasi lingkungan rumah, klinik gizi, kesehatan reproduksi disediakan di tempat itu, lengkap dengan sebuah laboratorium herbal. Aneka jenis obat tradisional tersedia di Griya Sehat Mandiri di Jl. Pemuda Kendal. Kepala DKK Pemkab Kendal dokter Riskiyana MKes (berkacamata) mengecek obat herbal yang dimanfaatkan untuk upaya preventif timbulnya penyakit tersebut.

Secara simbolis, Griya Sehat Mandiri diresmikan Menteri Kesehatan RI dokter Endang Rahayu Setyaningsih pada Rabu (6/1) lalu.

’’Setelah sepekan berjalan, Griya Sehat Mandiri ini telah didatangi pasien yang berobat dengan terapi jamu tradisional. Setiap harinya, pasien yang datang berkisar 3-5 orang, jumlah yang masih relatif kecil. Namun, kami optimistis keberadaan klinik herbal ini ke depan dipilih masyarakat untuk berobat.

Griya Sehat ini baru satu-satunya di Indonesia,’’ kata Kepala DKK pemkab dokter Riskiyana SP MKes, saat memantau aktivitas di Griya Sehat Mandiri, kemarin.

Ia mengemukakan, pada dasarnya keberadaan klinik yang dikelola secara mandiri itu, lebih mengarah untuk membantu memberikan layanan preventif atau pencegahan timbulnya penyakit pada seseorang, pananganan kesehatan usai menjalani perawatan secara medis atau rehalibilitatif. Penggunaan obat-obatan herbal, punya efek samping yang kecil bagi kesehatan.

Jenis Jamu Herbal

’’Tenaga dokter di sini siap untuk diajak konsultasi seputar persoalan kesehatan, kemudian mendiagnosa secara medis dengan peralatan kedokteran yang memadai, dan memberikan obat-obat herbal kepada pasien. Dokter kami juga akan meminta pertimbangan kepada pasien, setelah didiagnosa mereka memilih diobati secara herbal atau puskesmas.’’

Untuk sekali berkonsultasi, imbuh dia, lengkap dengan pemberian obat-obatan herbal, setiap pasien dipatok biaya Rp 20 ribu (bagi pasien baru diwajibkan membayar biaya pendaftaran Rp 2.000/orang).  Obat-obatan herbal yang diberikan kepada pasien bukan sembarangan, karena merupakan produk yang  terstandarisasi oleh litbang kesehatan.

Untuk sementara obat-obatan tradisional ini masih disuplai dari Depkes, namun ke depan Griya Sehat Mandiri akan memproduksi sendiri.

Sejauh ini klinik herbal yang dipimpin dokter Budi Mulyono tersebut masih sebatas memproduksi bahan jamu tradisional (bahan jamu diiris tipis dan dikeringkan).

Jamu herbal yang disediakan di apotek Griya Sehat itu relatif lengkap, misalnya, netrolitiosis untuk pengobatan  batu ginjal yang dibuat dari bahan tanaman kumis kucing dan dedaunan pegagang, obat hipertensi dari bahan tanaman sambiloto dan lempuyang, obat diabetes dari tanaman brotowali dan pare, anti kanker dengan bahan tumbuhan  tapak dara serta mahkota dewa, dan anti kolesterol dari tanaman jati londo dan kemuning. (Setyo Sri Mardiko-16)

Suara Merdeka, 13 Januari 2010

5 Replies to “Griya Sehat Mandiri Tawarkan Terapi Jamu Tradisional”

  1. Bravo dokter Aris..smg misinya benar2 sampai ke tujuan..kaum Dhuafa ta..siiip. Obat kimia sing apik larang tenan je saiki…
    Salam

  2. Kepala DKK Kendal dokter Riskiyana SP MKes ini teman kita Aris yang Paskibraka ya? Wah selamat ya! Semoga ide cemerlang ini bisa menjadi salah satu komoditi pariwisata kesehatan untuk turis-turis di sekitar negara kita. Jangan malah kita yang terus terbang ke Singapura dan Malaysia, untuk General Check Up, karena kemasan servicenya yang dibalut target wisata.

  3. Selamat ya Dr Aris …….. smoga misi yang harapkan dapat tercapai, sembari mengembangkan dan mempopulerkan obat herbal / jamu tradisional asli indonesia. sekali lagi selamat ya

Leave a Reply to ani kartini Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat