OUTBOND BERSAMA NABI KHIDIR
Oleh: Edy Meiyanto
.
Islam mendorong penganutnya untuk melakukan tadabur alam, yaitu mengamati, mempelajari tabiat dan memaknai tanda-tanda yang diberikan alam. Pemaknaan tanda-tanda alam ditujukan untuk mendapatkan solusi terhadap persoalan-persoalan kehidupan manusia. Tadabur terhadap alam, tidak terbatas pada alam material saja, tetapi juga termasuk fenomena sosial yang ada didalamnya.
Ajaran seperti itu ternyata diyakini dan malah dikembangkan oleh manusia untuk pembelajaran efektif dalam kehidupannya. Bahkan hingga saat ini model pembelajaran seperti itu semakin berkembang dan diaplikasikan dalam setiap jenis aktivitas manusia untuk meraih kesuksesan. Pembelajaran literal melalui proses akademik dirasa tidak cukup untuk memaknai ilmu yang sesungguhnya. Pemahaman ilmu untuk proses kehidupan justru diperoleh dari dinamika peristiwa yang dialaminya. Dalam konteks saat ini, pemahaman seperti itu sering dinamakan outbond. Bagaimana Islam mengajarkan outbond? Apa kepentingannya?
Kita dapat mengambil pelajaran peristiwa outbond Nabi Musa bersama Nabi Khidir. Nabi Musa telah mendapatkan pelajaran literal berupa Kitab Taurat serta Wahyu dari Allah SWT. Nabi Musa merupakan nabi yang perkasa yang dibuktikan dengan kemampuannya dalam menunumbangkan rezim raksasa yang dipimpin oleh Raja Firaun. Namun itu semua masih belum cukup untuk memaknai kehidupan masyarakat yang kompleks dan melaksanakan amar makruf nahi munkar yang sistematis. Nabi Musa masih perlu belajar melalui proses outbond bersama Nabi Khidir.
Apa yang dipelajari Nabi Musa ketika outbond bersama Nabi Khidir? Ternyata bukan teori-teori akhlaqul karimah ataupun masalah-masalah tauhid. Di situ, Nabi Musa mempelajari masalah-masalah sosial yang rumit dengan mengalaminya sendiri. Ada 3 peristiwa yang secara gamblang diekspresikan di dalam Al Quran. Peristiwa pertama adalah Nabi Khidir merusak perahu yang ditumpanginya, yang kedua adalah membunuh seorang anak, dan ketiga memperbaiki rumah penduduk.
Peristiwa-peristiwa tersebut memiliki makna yang dalam untuk kehidupan manusia. Nabi Khidir menjelaskan bahwa tujuan merusak perahu tersebut adalah supaya tidak diganggu oleh pembajak karena pasti dikira milik orang miskin yang tidak berharta. Adapun tujuan membunuh anak, karena anak ini akan menjadi jahat dan berbahaya bagi manusia. Sedang tujuan membangun rumah karena rumah itu adalah milik anak yatim yang sholeh supaya nanti dapat tumbuh sehat dan bermanfaat untuk manusia.
Peristiwa-peristiwa tersebut secara gamblang menggambarkan aktivitas amar makruf nahi mungkar yang setiap saat bakal dihadapi dalam kehidupan manusia. Ekspresi keberanian Nabi Khidir dalam peristiwa tersebut meluluhkan keperkasaan nabi Musa (bahkan Nabi Musa dikatakan sebagai orang yang tidak sabar dalam mencari ilmu). Amar makruf perlu selalu memperhitungkan segala hambatan yang bakal dihadapi dan diperlukan strategi jitu. Merusak kapal adalah strategi dalam outbond Nabi Khidir untuk bisa menghindari halangan sehingga tujuan kebaikan bisa tercapai. Nabi Khidir telah mengajarkan kegigihan dan kesabaran dalam memperjuangkan kebaikan.
Nahi mungkar bisa ditempuh dalam dua jalan. Jalan pertama adalah menyingkirkan kemungkaran itu sendiri. Bahkan benih-benih kemungkaran juga dihilangkan dengan keberanian. Kejahatan adalah kemungkaran dan anak kecil itu melambangkan benih-benih kemungkaran. Dalam kehidupan sehari-hari kita mesti pandai-pandai mendeteksi adanya benih-benih kemungkaran dan perlu keberanian untuk menyingkirkannya.
Jalan yang kedua adalah menyiapkan dan membangun umat dan generasi yang sholeh dan cerdas. Anak yatim merupaka anak yang sendirian, tanpa ayah dan ibu; bahkan bisa jadi tidak dikenal siapa orang tuanya. Akan tetapi dia mengandung potensi luar biasa untuk pembangunan manusia di masa depan. Begitulah kiranya, kita dalam mengembangkan program (apapun), hendaknya tetap berorientasi kedepan. Aktivitas saat ini adalah investasi yang bermakna produktif untuk keberlangsungan masa depan, bukan sebaliknya. Kerusakan lingkungan dan generasi adalah buah kelalaian investasi yang dilakukan manusia.
Yah..ternyata outbond memang banyak manfaatnya …
Wallahu a’lam bishshowab
.