Oleh Mustadihisyam
Assalamu’alaikum wwb.
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya menjadi orang yang bertaqwa” (QS Al-Baqarah 183)
Abdullah bin Mas’ud mengatakan, apabila suatu ayat didahului dengan panggilan kepada orang yang beriman maka ayat itu mengandung perihal yang sangat penting. Sebab Tuhan Maha Tahu bahwa yang bersedia dipanggil menjalankan perintah itu hanya orang-orang yang beriman, termasuk ibadah puasa. Orang yang merasa ada iman akan bersedia menjalankan perintah Allah dengan segala konsekwensinya. Maka tak heran jika orang-orang yang menjalankan ibadah puasa dengan keimanan, Allah akan mengangkat derajatnya menjadi orang yang bertaqwa. Derajat orang bertaqwa adalah derajat keimanan yang tertinggi di hadapan Allah.
Ada lima tingkatan derajat keimanan dalam Islam:
Pertama adalah orang Islam (Muslim), yaitu orang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan berjanji melaksanakan syariat Islam dengan baik, mendirikan sholat, melaksanakan ibadah puasa, membayar zakat dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu. Inilah tingkatan derajat ketaqwaan yang paling dasar.
Kedua adalah orang beriman (Mukmin), yaitu orang yang betul-betul beriman kepada Allah dengan segala konsekwensinya. Sesuai dalam QS Al Anfal ayat 2-4: “Sesungguhnya orang Mukmin itu adalah apabila disebut nama Allah bergetar hatinya, apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah keimanannya, dan mereka bertawakal kepada Allah. Dan mereka mendirikan sholat, serta menafkahkan sebagian rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka. Itulah orang yang sebenar-benarnya beriman, bagi mereka itu akan Kami angkat derajatnya, Kami ampuni dosa-dosanya, dan Kami berikan kepadanya rizqi yang mulia ” .
Ketiga adalah orang yang selalu berbuat baik (Muhsin), yaitu orang yang dalam hidupnya selalu berbuat baik, tidak mau menyakiti hati orang lain, tutur katanya santun – bicaranya selalu dipikir dulu sebelum diucapkan, tidak pernah mau ingkar janji, selalu menebar kasih sesama mahluk Tuhan, dan jauh dari keburukan.
Keempat adalah orang yang ikhlas dalam menjalankan agama (Mukhlis), yaitu orang yang mau merelakan jiwanya, hartanya, segala sesuatu yang mereka miliki semata-mata untuk berjuang untuk agama Allah dengan ikhlas dan hatinya ridha terhadap ketentuan Allah. Hidupnya senantiasa tak pernah ngresulo (mengeluh) kepasrahannya begitu tinggi. Untuk mencapai derajat ini tentu harus berusaha ibadah yang super keras.
Yang kelima adalah orang yang bertaqwa (Muttaqin), inilah derajat keimanan paling tinggi di sisi Allah dimana manusia telah menjadi insan kamil – orang yang disayang Allah baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Kemana mata memandang, Allah selalu tampak mendampinginya, orang ini benar-benar tak mau menghianati hubungannya dengan Allah. Inilah derajat yang diharapkan manusia setelah melaksanakan ibadah puasa dibulan Ramadhan. Orang yang beribadah kepada Allah bukan karena pingin masuk surga dan takut ke neraka, tapi dia beribadah semata-mata karena cintanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Jadi output dari orang menjalankan ibadah puasa adalah insan Muttaqin, orang bertaqwa yang derajat keimanannya paling tinggi, super top.
Semoga Allah memberikan kekuatan iman dan kesehatan sehingga kita dpt melaksanakan ibadah puasa, mengangkat derajat kita menjadi insan Muttaqin.
Wassalamu’alaikum wwb.
Selamat pagi – salam sejahtera.