Assalamualaikum wr.wb,
Saudaraku, orang yang paling beruntung dalam hidup ini adalah orang yang berhasil mengenal Allah. Semua kenikmatan ini kecil dibandingkan dengan nikmatnya mengenal Allah. Orang yang tidak mengenal Allah akan selalu meributkan masalah dunia, sampai-sampai dia mau mengorbankan kehormatan dan harga dirinya. Maka, marilah kita bersungguh-sungguh menuju Allah. Dalam Hadits Qudsi disebutkan, jika seorang hamba mendekat sejengkal maka Allah akan mendekat sedepa, jika mendekat sedepa maka Allah sehasta, jika kita berjalan kepada-Nya maka Allah akan berlari mendekati hambanya.
Kita semua berkesempatan dekat dengan Allah. Caranya lakukan dan sempurnakan pengabdian sekecil apapun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, kalau kita tidak bisa melakukan yang besar. Mulailah dengan yang kecil-kecil seperti sholat tepat waktu. Begitu terdengar suara adzan, segeralah ambil air wudhu dan kerjakan sholat. Usahakan sholat berjamaah di masjid karena masjid itu rumah Allah, pintu rahmat selalu terbuka.
Selalu menjaga kerapian sholat dan cari shaf yang paling depan, para sahabat Rasulullah bahkan diriwayatkan selalu berebut shaf terdepan. Marilah kita perbaiki sholat kita, dimulai wudhu dengan nikmat, berdzikir atau baca Alquran sambil menunggu iqomat. Rasakan kenikmatan ketika sholat. Ketika keluar masjid dahulukan para orangtua. Ketika kita duduk di kendaraan umum ada seorang ibu hamil berdiri, kita persilakan beliau duduk dengan ikhlas karena Allah.
Daripada termenung di atas kereta, kita bisa membaca Alquran di smartphone. Sebelum tidur berwudhu dan berdoa dahulu, siapa tahu malam itu malam terakhir. Bangun tidur bersyukurlah karena telah dibangunkan oleh Allah di perempat malam dengan melakukan sholat tahajud selagi orang lain tertidur nyenyak. Ketika akan makan, syukuri nikmat tersebut dengan mengingat Allah. Ketika membuka almari pakaian, bersyukurlah karena kita diberikan rizki bisa membeli pakaian, dan berdoa semoga pakaian ini tidak menjadikan kita menjadi sombong.
Marilah kita dekati Allah dengan yang kecil-kecil dulu, sebelum bisa mengerjakan yang besar. Karena yang besar itu rangkaian dari yang kecil-kecil. Jangan sempatkan hati ini penuh kebencian, karena setiap kita punya musuh kotorlah hati kita. Jangan awali sesuatu dengan kebencian.
Wallahu A’lam Bish – Shawabi.
Wassalamu’alaikum
Mustadi